Ekstrimis Yahudi Akan Cegat Armada Kapal 'Free Gaza' Masuk ke Pantai Gaza
Sumber Israel melaporkan bahwa dua kapal Israel akan berlayar pada hari Sabtu besok (22/5) dari wilayah Israel utara untuk menggagalkan armada Free Gaza yang membawa 600 aktivis perdamaian dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang diblokade.
Surat kabar Israel Yedioth Aharonoth melaporkan bahwa dua kapal Israel akan berlayar mengibarkan spanduk yang bertuliskan Hamas sebagai kelompok barbar dan kecaman atas keterlibatan Turki dalam armada kapal solidaritas dengan menggarisbawahi perannya dalam genosida Armenia.
Surat kabar Israel itu mengatakan bahwa Israel akan berlayar untuk melawan konvoi solidaritas dan berusaha untuk menggagalkan misi mereka masuk ke Gaza.
Selain itu, Israel memutuskan untuk menyatakan daerah Asdod Port sebagai zona militer tertutup untuk mencegah armada Free Gaza melepaskan jangkar kapal mereka, lapor Maan News Agency.
Pada Sabtu besok, kapal Rachel Corrie akan berlayar menuju Siprus dan akan bergabung dengan tiga kapal solidaritas dari Turki dan lima dari Yunani dan semua akan berlayar menuju ke Gaza.
Armada kapal solidaritas diharapkan mencapai pantai Gaza pada tanggal 27 Mei.
Kapal tersebut membawa sekitar 10.000 ton bahan bangunan, bantuan kemanusiaan, perlengkapan sekolah, dan peralatan medis.
Kapal-kapal Israel, akan mengkonter armada Free Gaza, yang akan berlayar pada hari Sabtu dengan tujuan untuk menghambat dan menggagalkan para aktivis perdamaian masuk ke jalur Gaza.
Ratusan perahu kecil Israel juga berencana untuk berlayar Sabtu besok dalam upaya untuk "membingungkan, mencegat dan menghentikan" armada kapal Free Gaza dan aktivis perdamaian Internasional. Mereka akan berlayar dari pantai Gianyar.
Angkatan Laut Israel sendiri akan menyatakan wilayah pantai Gaza sebagai zona militer tertutup untuk mencegah para aktivis perdamaian mencapai pantai Gaza.(fq/imemc)