Tangkap Saya Saja! Saya Teroris
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah apa yang ada di benak pria yang satu ini. Tanpa banyak tanya ia langsung masuk ke kantor Bareskrim Polri. Dengan setelan baju koko dan peci putih menutupi rambutnya, si pria tiba-tiba mengajukan diri untuk ditangkap. Alasannya ia adalah teroris.
"Saya minta ditangkap saja pak. Saya teroris, saya Islam. Ustadz Abu juga Islam," ujar pria tersebut kepada salah satu penyidik yang kebetulan berada di pintu utama Bareskrim, Senin (9/8/2010). Pria tersebut datang seorang diri sekitar pukul 14.25 WIB.
Sontak ucapan polos pria tersebut ditanggapi tak serius oleh penyidik Bareskrim. Tak ditanggapi, pria tersebut memaksa masuk tapi aksinya dihalangi oleh penyidik. Penyidik pun balik bertanya kepada pria itu. "Apa maksud anda bilang teroris? Pak Ustadz sedang menjalani pemeriksaan," ujar penyidik itu.
Tak mau kalah berdebat, pria itu menjelaskan dan kekeuh agar ditangkap saja. Pasalnya ia kesal dengan pemberitaan Mabes Polri baru saja yang menangkap Ustadz Abu Bakar Baasyir. "Saya sedih. Kakek-kakek ditangkap. Yang meledakkan tabung gas tidak ditangkap," timpalnya kemudian dengan menyodorkan dua tangannya untuk diborgol.
Tetap keras kepala, penyidik pun menenangkan pria tersebut dan menyuruhnya keluar ruangan agar menunggu saja di luar. Tapi tetap saja, ia tak mau keluar. Akhirnya penyidik pun menanyani pria yang diketahui bernama Kasrudi asal Depok, di dalam ruang tamu Bareskrim. Identitas pira ini diketahui dari namanya yang tercantum di daftar tamu.