SBY Harus Berani Desak Obama soal Israel
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden SBY diminta menunjukkan sikap tegasnya atas aksi Israel terhadap rakyat Palestina. Hal itu termasuk soal serangan terhadap kapal Mavi Marmara yang akan menunaikan misi kemanusiaan ke jalur Gaza, Palestina.
Salah satu caranya, SBY mengagendakan pembicaraan masalah tersebut dengan Presiden AS Barack Obama yang dijadwalkan akan ke Indonesia.
"Kami mendesak kepada Presiden SBY untuk berperan aktif menghentikan kekejaman Israel itu sebagai langkah kemanusiaan,” kata anggota Komisi I DPR, Effendy Choirie, di DPR, Senin (31/5/2010).
Choirie dari komisi yang membidangi masalah pertahanan dan hubungan luar negeri ini berharap, Presiden SBY juga harus mendesak PBB membentuk tim investigasi untuk mengusut penembakan terhadap kapal misi kemanusiaan.
"SBY, OKI, negara-negara Arab bersama-sama dengan PBB harus memberi sanksi internasional berupa memboikot Israel dari dunia internasional. Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, kita jangan diam saja. NU dan Muhammadiyah secara diplomatis juga baik kalau mau bergerak membantu menghentikan kebiadaban Israel itu,” katanya.
Anggota Komisi I dari PKS, Al Muzammil Yusuf, menambahkan, tidak ada yang bisa menghentikan Israel kecuali Amerika Serikat.
"Oleh karena itu, rencana pertemuan SBY dengan Presiden AS Barack Obama harus dimanfaatkan untuk membahas masalah konflik Israel-Palestina ini," kata Muzammil.
Selain itu, katanya, beberapa waktu lalu SBY sudah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. "Israel sudah terlalu sering melakukan kejahatan kemanusiaan. Jangankan kapal misi kemanusiaan, rumah sakit dan sekolah saja mereka bom," kata Muzammil Yusuf.